Seburuk apapun keadaan kita saat ini, masih ada kemungkinan terjadi keadaan yang lebih buruk lagi di masa depan. Demikian juga sebaliknya, sebaik apapun keadaan kita hari ini, pasti ada kemungkinan hidup yang lebih baik lagi di watu yang akan datang. Tetapi, bagaimanapun keadaan kita saat ini atau nanti, ada bagian-bagian kehidupan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab kita, misalnya; menjaga kesehatan, melakukan kebaikan, belajar ilmu, makan-minum yang sehat, dan lain sebagainya.Karena itu, hidup ini tidak tergantung pada berapa lamanya, tetapi apa yang dilakukan selama kurun waktunya. Dengan kata lain, hidup ini akan berarti bila kita memberi arti.
Seorang anak kecil mempersiapkan sebuah kado khusus untuk ulang tahun ayahnya. Dia membungkus kado itu dengan rapi dan menyerahkannya pada ayahnya. Ketika ayahnya membuka kado yang terbungkus dengan indah itu, ternyata kado itu hanya sebuah kotak kosong yang tak berisi sama sekali. Lalu ayahnya berkata kepadanya: Nak kado apa ini? Koq hanya kotak kosong belaka? Mana isinya?. Lalu dengan tenang si anak menjawab: Ayah, kotak itu telah ku isi 365 ciumanku, supaya ayah bisa mengambilnya sewaktu-waktu ketika ayah rindu kepadaku. Air mata sang ayah menitik. Kado yang beberapa saat dianggapnya tak berharga, dengan tiba-tiba menjadi sangat mahal dan sangat berarti karena berisi ciuman anaknya yang sangat mencintainya dan juga sangat dicintainya. Bagi orang lain, kado itu hanya sebuah kotak kosong yang tak berharga. Tetapi bagi sang ayah, kotak kosong itu adalah barang yang tak bisa dibeli dengan uang: sesuatu yag sangat berarti karena anaknya telah menjadikannya berarti.
Pagi hari tidak sekedar disinari mentari bila kita memulai hari itu dengan bersyukur pada tuhan. Karena jantung, paru-paru, mata, telinga, dan organ-organ tubuh kita masih bekerja dengan baik. Malam kita tidak hanya disinari rembulan bila kita pergi tidur dengan rasa bersyukur atas perliindungan tuhan yang kita alami sepanjang hari dan atas kekuatan yang dia berikan untuk mengisi kehidupan yang berharga ini. Istri, suami, anak, oraang tua, saudara, anak saudara, dan teman-teman kita akan lebih menakjubkan bila kita mensyukuri kehadiran orang-orang tercinta ini didalam hari-hari kita dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Pekerjaan dan sosial kita akan lebih berarti kalau kita melihatnya sebagai kesempatan berkarya dan berbagi hidup dengan orang lain. Dunia kita akan semakin signifikan bila kita melihatnya sebagai kesempatan mengembangkan kapasitas dan talenta yang tuhan berikan. Suka duka kehidupan ini akan semakin berkesan bila kita mampu memanfaatkannya sebagai pengasah karakter yang efektif untuk hidup sebagai pribadi yang lebih baik dan rendah hati. Lepas dari segala kekecewaan dan kesedihan yang pernah kita alami “sesungguhnya“ apapun dan siapapun yang diijinkan Tuhan mewarnai kehidupan kita, pasti akan lebih menarik bila kita bisa menghargainya sebagai bentuk ciuman kasih Tuhan kepada kita untuk membuat hidup ini lengkap, indah dan berarti. Bagaimana menurut anda?
Suatu ketika, ada seorang bijak yang mengatakan janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum. Dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Harus diakui, kita sering mengkhawatirkan hidup ini. Khawatir tentang apa yang di makan-minum-pakai. Kadang kita khawatir dengan hal-hal yang tidak diketahui pasti. Sering kekhawatiran itu tiba-tiba muncul dan menekan serta mencuri suka cita hidup kita. Bahkan hingga kita tak kuasa mengendalikan kekhawatiran itu, sehingga merusak keindahan hidup ini.
Keramik Cina yang sangat mahal sekalipun akan kehilangan keindahannya kalau sudah hancur berkeping-keping. Demikian juga hidup ini akan kehilangan keindahannya, jika ada kekhawatiran yang berlebih didalam jiwa dan pikiran kita. Masa depan yang cemerlang tidak lagi bisa dilihat dengan pengharapan jika hati dipenuhi kekhawatiran yang berlebih akan masa depan. Jaminan pemeliharaan Tuhan yang menyediakan hidup berkelimpahan tidak lagi menarik kalau kekhawatiran yang berlebih menguasai pikiran kita.
Arti lain kekhawatiran berdasarkan bahasa adalah: cramp atau mencengkram erat-erat, ibarat kita sedang memegang selang yang sedang mengalirkan air, tiba-tiba karena khawatir, tangan kita secara otomatis mencengkram erat-erat selang tersebut,sehingga mengakibatkan airnya berhenti mengalir.
Damai sejahtera, kasih, sukacita, semangat, dan pengharapan adalah berkat yang sudah tuhan sediakan. Damai sejahtera kita akan hilang jika kita terlampau khawatir akan usaha kita yang tidak dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat. Kasih bisa hilang dan kita bisa menjadi egois dan insecured kita jadi dipenuhi kekhawatiran jika pekerjaan kita tidak dapat mencukupi kebutuhan kita lagi. Sukacita bisa hilang kalau kita khawatir berlebih karena resesi ekonomi.
Semua janji-janji dan pemeliharaan Tuhan yang sangat berharga bisa menjadi tidak berarti jka kita mengijinkan kekhawatiran dalam bentuk apapun muncul dalam hati kita. Warna-warni hidup yang indah luar biasa ini bisa memudar jika ada kekhawatiran lebih menyelinap didalam pikiran kita.
Hidup ini akan membosankan bila kita tidak memberinya arti untuk berbagi berkat dengan orang lain. Sebaliknya, hidup ini akan penuh dengan penghargaan dan respek orang lain terhdap kita bila kita mampu mensyukuri berkat Tuhan atas kita. Hidup ini akan sarat dengan semangat berbagi cinta kasih sayang bila kita mampu memberinya arti sesuai dengan yang dimaksudkan oleh sang pencipta
No comments:
Post a Comment