Berita tentang kekerasan
anak semakin ramai diberitakan baik media cetak maupun media elektronik. Hampir
setiap tahun kasus kekerasan ini menjadi sorotan utama di media. Dari kasus
kekerasan terhadap anak di dalam rumah tangga keluarga sampai dengan kasus
kekerasan anak yang terjadi didunia pendidikan. Dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya kasus kekerasan terhadap anak ini semakin meningkat seiring dengan
adanya realitas kesenjangan ekonomi dan sosial.
Sebagai orang tua
kita tidak bisa menutup mata dengan berbagai kasus kekerasan anak ini. Seperti
contoh kasus kematian yang menimpa seorang anak merupakan sebuah fakta akan
kelengahan yang telah terjadi. Lingkungan keluarga menjadi faktor utama dalam
membentuk karakter diri seorang anak.
Peran orangtua dalam
mendidik anak adalah hal keniscayaan yang harus dilakukan di dalam keluarga.
Apabila anak dididik dengan kekerasan, maka yang muncul darinya adalah tindakan
serupa yang diterima ketika ia berada di luar lingkungan keluarga. Sebaliknya, ketika anak diberikan nilai-nilai agama,
kedisiplinan, norma dan sopan santun, empati terhadap sesama, maka yang
dimunculkan oleh anak tersebut adalah hal yang serupa.
Setiap tindakan
kekerasan yang dialami seorang anak dalam keluarganya, akan memberikan dampak psikis
bagi si anak. Kekerasan yang diterimanya dan dilihatnya secara tanpa sadar akan
diterapkan si anak ketika dirinya berada di lingkungan luar maupun di
lingkungan sekolahnya.
Dengan
fenomena-fenomena kekerasan yang terjadi terhadap anak ini. Kini saatnya peran
orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasai kekerasan
terhadap anak ini. Mari bersama-sama ciptakan budaya dan atmosfir yang damai,
aman, dan kasih sayang bagi lingkungan anak baik di dalam keluarga, sekolah,
maupun masyarakat tempat tinggal anak-anak kita.
No comments:
Post a Comment