Friday 8 April 2016

Riviu Film Sebuah Cinta Pejuang Shubuh


Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik daripada shalat shubuh dan isya, dan andaikan mereka mengetahui keutamaannya tentu mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak-rangkak” (HR. Bukhori, Muslim).

Menonton film pendek ini, kita akan dibawa pada kisah persahabatan dalam cinta para pejuang subuh dengan akting yang sangat elegan dan iringan musik yang sangat menggetarkan jiwa dan hati. Film yang diperankan oleh pemeran utama yaitu Angga, Ratih, dan Dodi ini diperankan bernuansa islami yang dapat dijadikan contoh dan teladan bagi kita, khususnya untuk pemuda-pemudi yang beragama islam.

Angga adalah sahabat dekat nya Ratih, seorang wanita muslimah. Ratih menginginkan putus dengan Angga, karena Angga tidak pernah melaksanakan shalat shubuh. Dengan penuh keterpaksaan hubungan Angga dengan Ratih akhirnya putus, namun tetap menjalin komunikasi dengan baik. Keadaan Angga semakin stress dengan putusnya hubungan tersebut ditambah dengan keadaan Angga yang belum bekerja sejak lulus kuliah 5 bulan yang lalu dengan tuntutan orang tuanya sudah tidak bisa lagi menanggung keperluan hidupnya.

Dengan keterpurukan tersebut, Angga menginginkan dibangunkan untuk shalat shubuh dengan bantuan dari sahabatnya yaitu Dodi. Dengan penuh perjuangan Dodi membangunkan si Angga, dari disiram dengan air sampai dengan di catut dengan catutan jemuran. Angga pun akhirnya bangun dan sedikit demi sedikit mulai bangun waktu shubuh dengan tepat waktu. Keberhasilan Angga ini disampaikan juga kepada Ratih sahabatnya dulu.

Seiring waktu, Angga harus pindah kos-kosan karena diterima bekerja di luar pulau Jawa tanpa memberitahu kepada Ratih sahabatnya. Namun Angga titip surat kepada Dodi untuk disampaikan kepada Ratih apabila Ratih mengunjungi ke kos-kosan nya Angga. Hari berlalu, suatu hari Ratih mengunjungi kos-kosan nya Angga karena sudah lama sekali tidak ada kabar darinya. Sampai di kos-kosan nya Angga, Ratih pun kaget karena kos-kosanya Angga tinggal bersama wanita lain. Ratih pun pergi dengan kekecewaan, namun di perjalanan ketemu dengan Dodi sabahatnya Angga. Si Dodi menceritakan tentang Angga sahabatnya, Dia telah bekerja di luar pulau jawa dan menitipkan surat untuk Ratih. Angga yang sekarang tinggal di kos-kosannya Angga adalah orang lain dengan nama yang sama. Haha..

Ratih sangat bahagia membaca surat dari Angga, sebuah pesan yang sangat menyentuh hati bagi kita seorang muslim dan muslimah:
“Assalamualaikum, Cintai, dulu Allah mempertemukan kita dengan cara yang indah, Aku ingat betapa aku orang yang lalai dengan hidupku, kemudian Allah berikan hidayahnya lewat kamu, lewat kata perpisahanmu, di setiap waktu yang aku sia-siakan aku , Ratih aku yakin Dia akan mempertemukan kita lagi dengan cara yang indah, Saat itu aku akan datang sebagai pria muslim yang siap untuk menjadi imam kamu. Dari Angga.”

Ada pesan baik yang disampaikan dalam film tersebut, bagi kita yang berjuang mencari keridhoaan-Nya dalam mengarungi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah.

Rasulullah saw bersabda: “Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya” (HR. Muslim).

Sebuah film yang indah bukan... sebuah persahabatan cinta dan keromantisan yang menyentuh hati dalam norma-norma keislaman. Semoga kita selalu dalam bimbingan-Nya dan dipertemukan dengan orang-orang yang terbaik dari Allah SWT dalam menggapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Semoga..


Yuk lihat videonya di https://youtu.be/hScc8ASu6a0

No comments:

Post a Comment