Monday 29 February 2016

Nasehat-Nasehat Mulia bagi para Penghafal dan Tilawah Al-Quran


Nasihat-nasehat yang sangat mengena dan mulia bagi para penghafal dan tilawah al-quran nul karim:

1.Semakin banyak waktu yang kamu habiskan dengan al-qur'an maka semakin banyak pula rahasia dan kekayaan makna yang diberikan-Nya kepadamu, dan setiap orang yang melaziminya akan dibukakan untuknya pintu dari pintu-pintu memahami al-quran dan petunjuknya.

2.Bertanyalah kepada para penghafal al-quran tentang kenikmatan ketika membaca al-quran di depan guru mereka. Sang guru akan bangga denganmu ketika melihatmu bersungguh-sungguh, tetapi apabila dia melihatmu bersedih, maka dia akan memegang hatimu dan mendoakannya. 

3.Menyendiri.. sebagian dari manusia menganggapnya adalah penyakit psikologi yang membutuhkan terapi..!! dan bagi penghafal al-quran hal itu adalah kenikmatan yang membuat mereka meninggalkan keramaian manusia untuk mendapatkannya.

4.Dari keajaiban al-quran, menghafal dan melupakannya sangatlah mudah, agar dia tidak tersisihkan oleh yang lainnya, maka jadikanlah ia kesibukan utamamu, dan temanmu selamanya, dan penghiburmu di siang dan malam hari.

5.Di zaman yang telah banyak sekali tempat hiburan, dan semua hal yang berubah dengan cepat, dan fitnah dengan segala bentuknya, maka anda harus berjuang dengan keras untuk selalu berada bersama para penghafal al quran.

6.Ketika anda membaca al-quran, carilah dirimu setiap kali engkau selesai membaca setiap satu ayat, anda akan mendapatkan sesuatu yang memberikanmu petunjuk dan menolong dan meliputimu, anda akan menemukan obat yg menyembuh-kanmu, dan kebahagiaan yang memecahkan kegelisahanmu.

7.Betapa banyak air mata yang dihapus oleh al-quran, betapa banyak luka yg diobati oleh al-quran, dan betapa banyak ruh yang ditenteramkan oleh al-quran, betapa banyak penghafal al-quran yang berada di kenikmatan yang agung, yang tidak dapat dirasakan oleh selain mereka.

8.Ketika anda merasa berat menghafal satu surat dari al-qur'an maka ulangilah membacanya dan rasakanlah berapa banyak pahala yang engkau dapatkan dari bacaanmu. Kamu akan mendapatkan dirimu mempunyai tekad dan ketetapan hati yang kuat.

9.Selama kita bersama al-qur'an, maka Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan kita.

10.Jangan sampai maksiat menjauhkanmu dari al-qur'an, karena sesungguhnya demi Allah yang maha besar, tidak akan pernah berpisah antara al qur'an dan penghafalnya.

11.Siapapun yang datang kepada al-qur'an dengan segala yang dipunyai maka al-qur'an pasti mendatanginya.

12.Al-qur'an sangatlah mulia, tidak diberikan kepada siapa saja yang mencarinya dengan lesu dan malas, raihlah ia dengan sekuat tenaga !!.

13.Wahai engkau yang telah dikaruniakan oleh Allah dan diberikan kenikmatan dengan dijadikannya dadamu menjadi tempat dititipkannya al-qur'an..
perbaikilah hafalanmu, jagalah amanah ini... maka sudah sepatutnya untut setiap pembawa al-quran ini untuk tidak mengisinya kecuali dengan kebaikan.

14.Jangan sampai rasa bangga dengan keberhasilan hafalan melalaikanmu dari mengulangnya, Karena menjaga Al-Qur'an agar tetap di dadamu membutuhkan istiqamah dalam membacanya, terbangun bersamanya di keheningan malam.

15.Jangan putus asa sehingga menjadikanmu berkata, "aku tidak mampu melancarkannya". kesempatan berada di depanmu, dan kehidupan ini bersinar dengan indah.. hanya kokohkan pijakanmu.. dan lanjutkan dengan caramu.. kamu pasti menemukan kemudahan.

16.Salah satu dari salaf bertanya kepada muridnya, "apakah kamu menghafal al qur'an? murid : " tidak", guru: "seorang mukmin yang tidak menghafal al qur'an! dengan apakah ia merasakan kenikmatan! dengan apakah ia bersenandung!  dan dengan apakah ia bermunajat kepada Penciptanya!

17.Apabila engkau merasakan beratnya menyempurnakan wiridmu, maka ketahuilah bahwa terdapat dosa yg menetap di hatimu, maka bersihkanlah. Utsman ra. berkata: "apabila hati kita telah bersih maka kita tidak akan pernah bosan dengan al qur'an”.

18.Jangan sampai engkau tersandung dengan banyaknya rintangan di jalan yang sedang kau lalui saat ini... sudah seharusnya rintangan itu hadir.. dan sudah seharusnya kesabaran selalu menemani... bahkan dengan terus bersabar dan berjuang..

Semoga Allah mengampuni kita semua.. Amin


Friday 26 February 2016

10 (Sepuluh) Wasiat Hasan Al-Banna bagi Kita


Imam Hasan Al-Bana, pelopor kepada gerakan dakwah Ikhwan yang terkenal ke seluruh dunia, banyak meninggalkan catatan penting pada sejarah perjuangan Islam modern. Kehadiran Imam Hasan bertepatan dengan hanya beberapa saat setelah hancurnya kekhalifan Islam yang terakhir.

Banyak warisan dari Imam Hasan yang sangat menyemarakkan semangat dakwah Islam. Berikut merupakan antara wasiat-wasiatnya:

1.Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaannya.

2.Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.

3.Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.

4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.

5.Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.

6.Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus-menerus.

7.Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.

8.Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik.

9.Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama).

10.Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka manfaatkanlah waktu dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.


Thursday 25 February 2016

Syafa'at Al-Quran di dalam Kubur


Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur.

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda: “Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya).

Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang-orang sibuk dgn kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.

Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.

Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”

Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, ”Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.
Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”

Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan  permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal: 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah SWT. Aamiin..

Friday 19 February 2016

Dibalik Ketidaktahuan Kita


Nabi Nuh belum tahu banjir akan datang ketika ia membuat kapal dan ditertawai kaumnya. Nabi Ibrahim belum tahu akan tersedia domba ketika pisau nyaris memenggal buah hatinya. Nabi Musa belum tahu laut terbelah saat dia diperintah memukulkan tongkatnya.

Yang mereka tahu adalah bahwa mereka harus patuh pada perintah Allah dan tanpa berhenti berharap yang terbaik...

Ternyata dibalik ketidaktahuan kita, Allah telah menyiapkan Kejutan! Seringkali Allah berkehendak didetik-detik terakhir dalam pengharapan dan ketaatan hamba-hambaNYA.

Jangan kita berkecil hati saat sepertinya belum ada jawaban doa. Karena kadang Allah mencintai kita dengan cara-cara yang kita tidak duga dan kita tidak suka. Allah memberikan apa yg kita butuhkan, bukan apa yg kita inginkan.


Tetap semangat meski dlm kesederhanaan. Salam Bahagia dan selalu tersenyum ..

Thursday 18 February 2016

Tenangkanlah Hati, Kisah Kita Takkan Selalu Sama


Kisah takkan selalu sama. Episode per episode kehidupan terus berubah. Berganti dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Berputar, berbolak-balik. Kadang maju, kadang mundur. Kadang di atas, kadang di bawah. Seperti inilah kehidupan. Namun, satu hal yang seharusnya menjadi pertahanan pada diri, yakni qalb yang selalu tenang dan tetap teguh dalam kebenaran.

Detik ini bahagia dengan apa yang diri miliki, detik berikutnya sedih karena kehilangannya. Waktu ini memperoleh pencapaian indah dalam kehidupan. Waktu kemudian, terjerembab dalam sebuah kendala, tidak jarang diri sebut sebagai sebuah kegagalan.

Maka, episode apapun yang tengah diri lalui pada masa ini, tenangkanlah qalb... “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath: 4)

Syaikh Abdurrahman As-Si’dy rahimahullah berkata, “Allah mengabarkan tentang karunia-Nya atas orang-orang yang beriman dengan diturunkan kepada hati mereka sakinah. Ia adalah ketenangan dan keteguhan dalam kondisi terhimpit cobaan dan kesulitan yang menggoyahkan hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Maka diantara nikmat Allah atas orang-orang yang beriman dalam situasi ini adalah, Allah meneguhkan dan menguatkan hati mereka, agar mereka senantiasa dapat menghadapi kondisi ini dengan jiwa yang tenang dan hati yang teguh, sehingga mereka tetap mampu menunaikan perintah Allah dalam kondisi sulit seperti ini pun. Maka bertambahlah keimanan mereka, semakin sempurnalah keteguhan mereka.” (Taisir al Karim: 791).

Ya... Ketenangan adalah karunia yang hanya Rabb berikan kepada insan-insan yang beriman. Lalu... apa yang tengah terjadi saat diri tak miliki ketenangan?

Mungkin... hati tengah lalai, dosa tengah merasuk melapisi hati sebagaimana seorang yang berbuat dosa tengah keluar dari keimanannya.

Saudara syurgaku...
Diri memohon diberi kekuatan dan Rabb berikan kesulitan agar diri kuat. Diri memohon kebijaksanaan dan Rabb berikan masalah untuk diselesaikan. Maka bijaksana datang berproses pada diri. Diri memohon kekayaan dan Rabb berikan bakat, waktu, kesehatan dan peluang. Diri memohon keberanian dan Rabb berikan hambatan untuk dilalui. Diri memohon rasa cinta dan Rabb menghadirkan insan-insan yang tengah lemah untuk dikuatkan. Diri memohon kelebihan dan Rabb berikan jalan untuk menemukannya.


Sejatinya... diri tidak menerima apapun yang diri pinta. Akan tetapi sejatinya diri telah menerima apa yang diri butuhkan. Maka tenangkanlah qalb wahai diri... Tiada cinta terlewat dari skenario yang Rabb tuliskan untuk diri. Semua akan terasa indah jika hati yang menerima adalah hati yang indah. "Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Ar Rahman: 77).

Begitu Hinakah Hati ini?


Hati... Membuat diri terkadang lupa diri. Karena terlalu berbangga hati. Atas kebaikan yang dilakukan kepada orang lain. Menganggap diri ini pantas mendapat balasan. Seakan akan kebaikan selalu harus mendapat balasan kebaikan pula.
Menuntut bayaran atas apa yang kita lakukan. Hakikatnya diri ini hanya pinjaman. Yang pada akhirnya harus di kembalikan

Begitu hinanyakah hati ini sahabat? Yakin kah tak ada dosa yang pernah kau lakukan sebelumnya? Yakin kah diri ini sudah banyak melakukan amalan yang baik dan benar?

Wahai sahabatku.. Sadarkanlah diri ini.. Sadarkanlah jiwa ini.. Tak ada yang luput dari pengawasan sang ilahi.. Saudaraku, hidup ini hanya sebentar.. Balasan apa yang kita harapkan selain surga di akhirat sana?

Sulitkah hati ini untuk ikhlas menerimanya? Ya menerima atas apa yang Allah berikan, baik terlihat dengan mata atau pun tidak. Wahai sahabat bukan kah Allah sudah berfirman: "Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak"(QS. al Muddaththir:6)

Ketika diri ini berbangga hati membantu banyak orang. Menyedekahkan banyak uang. Ketika tak terlihat olehmu balasan atas kebaikanmu, dan saat itu Allah memberikan mu ujian yang nyata, apakah dirimu mengeluh?? "Ya Rabb, kurang apa lagi hamba beramal dijalan-Mu? Mengapa bukan  balasan kebaikan yang kuterima? Mengapa musibah yang kudapat?"

Saudaraku..

Allah tak pernah mengingkari janjinya. Setiap kebaikan di jalanNya akan Allah balas dengan kebaikan yang banyak. Allah jelaskan dalam surah An-Naĥl: 97. "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."


Namun sudahkah hati ini beriman? Sudahkah HATI ini ikhlas beramal karenaNya?? Hanya dirimu sendiri yg bisa menjawab.

Sahabatku..

Segala perbuatan baik PASTI akan Allah balas dengan hal yang BAIK. Amalan, Perbuatan, Kebaikan, Lakukanlah.. semua semata mata karenaNya.. Berharaplah.. Allah menerima atas apa yang kita perbuat.. Yakinilah.. Allah akan membalas sekecil apapun kebaikan yang dilakukan karenaNya. Percayalah.. Perbuatan yang dilakukan karena Allah lebih baik dan tak akan ada kekecewaan di hati ini.. Ketahuilah..

Ketika kita berbuat baik namun dilupakan manusia, maka Allah takkan pernah melupakannya.


Pahamilah.. Sekalipun kebaikanmu tidak tertulis di catatan orang lain, namun kebaikanmu akan tertulis dan abadi di sisiNya.. Maka ikhlaskanlah hidup ini karenaNya. Ikhlaskanlah ibadah ini karenaNya.. Ikhlaskanlah dakwah ini karena Nya.. Maka semua akan terukir indah di jannahNya..

Birrul Walidain: Muliakanlah Orang Tua Kita


Muliakan orang tua kita selagi masih hidup, dan doakan jika telah tiada.

Pengusaha baja/Pemilik PT. Artha Mas Graha Andalan. Ketika ditanya rahasia suksesnya menjadi Pengusaha, jawabnya singkat: “Jadikan orang tuamu Raja, maka rezeki mu seperti Raja”. Pengusaha yang kini tinggal di Cikarang ini pun bercerita bahwa orang hebat dan sukses yang ia kenal semuanya memperlakukan orang tuanya seperti Raja. Mereka menghormati, memuliakan, melayani dan memprioritaskan orang tuanya. Lelaki asal Banyuwangi ini bertutur, “Jangan perlakukan Orang tua seperti Pembantu".

Orang tua sudah melahirkan dan membesarkan kita, lha kok masih tega-teganya kita minta harta ke mereka, pada hal kita sudah dewasa. Atau orang tua diminta merawat anak kita sementara kita sibuk bekerja. Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya. Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah: mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang Kaisar.

Dan anak-anak yang sengsara hidupnya adalah mereka yang sibuk dengan urusan dirinya sendiri dan kurang perduli pada orang tuanya. Tapi juga JANGAN mendekati orang tua hanya untuk mendapatkan hartanya.  Mari terus berusaha keras agar kita bisa memperlakukan orang tua seperti raja. Buktikan dan jangan hanya ada di angan-angan.

Beruntunglah bagi yang masih memiliki orang tua, masih BELUM TERLAMBAT untuk berbakti. Sebelum mereka kembali keharibaan Allah. UANG bisa dicari, ilmu bisa di gali, tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua kita takkan terulang kembali.


Semoga bermanfaat..

Wednesday 17 February 2016

Nasehat Untuk Kita Semua


Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah ia. Barangkali itu menjadi penyebab AMPUNAN bagimu di akherat. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dipermudahnya jalanmu menuju surga.

jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya. Semoga itu menjadi penyebab Alloh MENGUMPULKAN dirimu dan keluargamu di surga.

Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia. Barangkali itu menjadi sebab KELAPANGAN rezekimu di dunia.

jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu. Setidaknya itu menjadi AMAL JARIYAH untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

jika engkau tidak bisa berbuat KEBAIKAN sama SEKALI, maka tahanlah TANGAN dan LISANMU dari MENYAKITI. setidaknya itu menjadi SHODAQOH darimu.

Al-Imam Ibnul Mubarok Rohimahulloh berkata:
“sangat banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. 
dan sangat banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang sholat malamnya, tapi karena akhlak baiknya dan sabarnya, ketika musibah datang melanda.

Rosululloh SAW bersabda:
"jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun kamu hanya bertemu dengan saudaramu dengan wajah berseri-seri (wajah tersenyum).” HR. Muslim.

Pikirkanlah Apapun yang Diperintahkan Allah SWT


Ibnul Qayyim berkata:
  • Fokuskanlah pikiranmu untuk memikirkan apapun yang   diperintahkan Allah kepadamu. 
  • Jangan menyibukkannya dengan rezeki yang sudah dijamin untukmu. 
  • Karena rezeki dan ajal adalah dua hal yang sudah dijamin, selama masih ada sisa ajal, rezeki pasti datang.
  • Jika Allah dengan hikmahNya berkehendak menutup salah satu jalan rezekimu, Dia pasti dengan rahmatNya membukan jalan lain yang lebih bermanfaat bagimu.
Ingatlah.......
  • Dialah Allah yg telah membuat kita tertawa dan menangis (Qs.AnNajm 43)
  • Dialah Allah yg telah menghidupkan dan mematikan (Qs AnNajm 44)
  • Dialah Allah yg telah menciptakan laki laki dan perempuan (Qs.AnNajm 45)
  • Dialah Allah yg telah menjadikan kekayaan dan kecukupan (Qs.AnNajm 48)
Maka:
Merasa cukuplah engkau dg karuniaNya. Niscaya engkau menjadi orang yg terkaya. Merasa cukuplah engkau dg nikmatNya. Niscaya engkau menjadi hamba yg pandai bersyukur.


Sambut matahari terbit dg ketaatan dan kesyukuran kepadaNya. Selamat beraktifitas. Bicaralah yg baik baik saja. Beramallah yg baik baik saja. Semoga kitapun mendapatkan balasan yg terbaik.

Tumbuh Kembangkan Kreatifitas Anak


Prof. Ng Aik Kwang dari University of Queensland, dalam bukunya “Why Asians Are Less Creative Than Westerners” (2001) yang dianggap kontroversial tapi ternyata menjadi “best seller” mengemukakan beberapa hal tentang bangsa-bangsa Asia yg telah membuka mata & pikiran banyak orang:

1.Bagi kebanyakan orang Asia, dlm budaya mereka, ukuran sukses dalam hidup adalah banyaknya materi yang dimiliki (rumah, mobil, uang dan harta lain). Passion (rasa cinta terhadap sesuatu) kurang dihargai. Akibatnya, bidang kreativitas kalah populer oleh profesi dokter, lawyer, dan sejenisnya yang dianggap bisa lebih cepat menjadikan seorang untuk memiliki kekayaan banyak.

2.Bagi orang Asia, banyaknya kekayaan yang dimiliki lebih dihargai daripada CARA memperoleh kekayaan tersebut. Tidak heran bila lebih banyak orang  menyukai cerita, novel, sinetron atau film yang bertema orang miskin jadi kaya mendadak karena beruntung menemukan harta karun, atau dijadikan istri oleh pangeran dan sejenis itu. Tidak heran pula bila perilaku koruptif pun ditolerir/diterima sebagai sesuatu yg wajar.

3.Bagi orang Asia, pendidikan identik dengan hafalan berbasis “kunci jawaban” bukan pada pengertian. Ujian Nasional, tes masuk PT dll semua berbasis hafalan. Sampai tingkat sarjana, mahasiswa diharuskan hafal rumus-rumus Imu pasti dan ilmu hitung lainnya bukan diarahkan untuk memahami kapan & bagaimana menggunakan rumus-rumus tsb

4.Karena berbasis hafalan, murid2 di sekolah di Asia dijejali sebanyak mungkin pelajaran. Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit sedikit ttg banyak hal tp tidak menguasai apapun).

5.Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika & Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yg menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yg berbasis inovasi & kreativitas.

6.Orang Asia takut salah (KIASI) & takut kalah (KIASU). Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran & keberanian utk mengambil risiko kurang dihargai.
7.Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

8.Karena takut salah &  takut dianggap bodoh, di sekolah atau dlm seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru/narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Profesor Ng Aik Kwang menawarkan beberapa solusi berikut:

1.Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2.Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yg paling disukainya.
3.Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihafalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tp benar-benar dikuasainya.
4.Biarkan anak memilih profesi berdasarkan  passion (rasa cinta)nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang.
5.Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
6.Guru adalah fasilitator, bukan dewa yang  tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU!
7.Passion manusia adalah anugerah Tuhan.. sebagai orang tua kita bertanggung-jawab utk mengarahkan anak kita utk menemukan passionnya & mensupportnya.

Mudah2n dengan begitu, kita bisa memiliki anak-anak & cucu yang kreatif, inovatif tp jg memiliki integritas & idealisme tinggi tanpa korupsi...


Kompetisi dan Kerjasama: Renungan Idealisme bagi Orang Tua


Jumat lalu kedua anak saya menerima raport dari sekolahnya. Melihat keduanya dapat nilai-nilai yang sangat bagus sementara tidak tercantum info tentang rangking, saya tergoda bertanya ke salah satu gurunya.

“Anak saya ranking berapa ya pak guru?”.
“Kenapa bapak bertanya seperti itu?”, jawabnya.
(Weleh, salah saya apa ya, batin saya.)

“Bapak sangat suka sekali berkompetisi. Di level anak bapak, tidak ada rangking-rangkingan. Tidak ada kompetisi. Kami mengajari mereka tentang cooperation alias kerjasama. Mereka harus bisa bekerja dalam team work dan mereka harus bisa cepat bersosialisasi dan beradaptasi. Mereka harus punya banyak teman. Lebih penting bagi kami untuk mengajari mereka bercerita dan bagaimana mengungkapkan isi pikiran dalam bahasa yang terstruktur dan sistematis. Kami mengajari mereka logika dalam setiap kalimat yang mereka ucapkan.”

(Dari sini rupanya kenapa teman-teman saya di kantor mentalnya ”How can I help you”, hampir tidak pernah saya lihat jegal-jegalan. Dan di luar negeri, hampir semua profesi mendapatkan penghasilan yang layak, tidak harus semua jadi “dokter” seperti di Indonesia. Semua orang boleh mencari penghidupan sesuai passionnya, sehingga semua bidang kehidupan sangat berkembang maju karena diisi orang2 yang bekerja dengan gairah).

Weleh…saya jadi ingat, memang pendidikan di negeri saya sangat kompetitif. Banyak orangtua yang narsis memajang prestasi anak-anaknya di sosmed. Tanpa disadari sebagian dari mereka nanti akan tumbuh menjadi orang-orang yang terlalu suka berkompetisi dan lupa bekerjasama. Kiri kanannya dianggap saingan dan dirinya harus menjadi yang terbaik.

Mending kalo dia mengembangkan dirinya supaya menang persaingan, yang ada kadang mereka menunjukkan baiknya dirinya dengan cara menungkapkan jeleknya orang lain. Kalo bukan kita siapa lagi, begitu jargonnya… Wuih, betapa arogannya, seakan-akan yang lain tidak mampu dan hanya dia yang mampu. Sakit mentalnya….

Aku menang.. aku menang… begitu suara anak-anak dari sebuah gang di ibukota. Entah permainan apa yang dimenangkannya. Entah kapan dia sadar bahwa hidup bukan melulu soal menang dan kalah.

Apa Ada Yang Salah? Dimananya?


Dulu, orang tua kita berangkat bekerja setelah matahari terbit dan sudah kembali ke rumah sebelum matahari terbenam. Walaupun memiliki anak yang banyak. Rumah dan halaman pun tetap luas. Bahkan tidak sedikit ada yang memiliki kebun. Dan semua anak-anaknya bersekolah.

Sekarang, banyak yang berangkat kerja subuh dan sampai rumah setelah isya. Tapi..... Rumah dan tanah yang dimiliki tidak seluas rumah orang tua kita. Dan bahkan banyak yang takut memiliki anak banyak karena takut kekurangan.

Ada yang salah dengan cara hidup orang MODERN. Orangtua kita hidup tanpa banyak ALAT BANTU. Tapi TENANG menjalani hidupnya. Sementara kita yang dilengkapi dengan, mesin cuci, kompor gas, HP, kendaraan, TV, email, FB, Twitter, i-pad, ruangan ber AC dll.. HARUSNYA mempermudah hidup ini. TAPI TERNYATA TIDAK.

Sampai-sampai, tidak sempat kita MENIKMATI HIDUP, karena semuanya dilakukan TERBURU-BURU:

v Berangkat kerja, TERBURU-BURU

v Pulang kerja, juga TERBURU-BURU... 
v Makan siang, TERBURU-BURU...
v Di lampu merah, TERBURU-BURU..
v Berdoapun, TERBURU-BURU...
v Bahkan sholatpun, TERBURU-BURU...
v Hanya MATI........
Yang tidak seorangpun mau TERBURU-BURU....

Karena ketakutan akan kurangnya harta untuk keluarga sampai-sampai kita HITUNGAN dalam MEMBERI. Sementara  Tuhan tidak pernah hitungan dalam memberi rejeki kepada kita. Bahkan karena lebih takut kehilangan pekerjaan, kita berani melewatkan Ibadah.

Sampai dimanakah hidup kita pada hari ini? Apa ini terjadi pada diri anda? Semoga menjadi renungan. 

Monday 15 February 2016

Menikah adalah sebuah Keberanian untuk tidak Berbagi Kebebasan

Suatu kali aku berpikir di senja kuning tua. Tentang sayangmu itu. Yang berdesir lewat tarian angin sore yang mengitariku.
Lalu aku jatuh cinta pada setiap rasanya aku pikir aku jatuh cinta padamu. Tapi ternyata aku salah. ada perasaan yang sudah tercatatkan. oleh norma. juga agama. kita tidak bisa begitu saja menyalahkan waktu yang terlambat mempertemukan kita. Tidak ada yang salah. sama sekali tidak ada. tidak juga cinta dan sayang ini. dalam hidup, terkadang tidak semua yang kita inginkan bisa kita miliki. dan bagiku, kamu adalah sesuatu yang ngga bisa aku miliki itu. betapapun aku sangat menginginkannya.
maafkan aku atas perasaan yang terlewatkan ini. tapi aku pikir, kita akan lebih bahagia di jalan kita masing-masing. karena aku tidak ingin menyakiti siapapun.
bagiku, menikah adalah sebuah keberanian untuk tidak berbagi kebebasan. dan kini aku sudah tidak bisa bebas lagi. dan aku bahagia. aku harap kamu pun begitu

Untuk Sahabatku yang Sedang Sakit

Embun pagi, sampaikan salam dan do’aku. Untuk sobat yang lagi sakit. Agar jgn bersedih hati dan berkeluh..Sebab dalam sakit itu ada ujian..Salah satu bukti kasih sayang-NYA.
Embun pagi, ingatkan sahabatku..Apabila seorang hamba Allah jatuh sakit, Allah akan mengutus 4 malaikat-Nya:
Malaikat pertama akan mengambil “selera makannya”. Malaikat kedua akan mengambil “rezekinya”. Malaikat ketiga akan mengambil “kecantikan/ketampanannya (pucat)”. Malaikat keempat akan mengambil “dosanya”
Apabila telah sampai waktunya. Allah tetapkan hamba-Nya untuk sehat. Allah akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya agar mengembalikan apa yg telah diambil oleh mereka.
Akan tetapi Allah tidak menyuruh, Malaikat keempat untuk mengembalikan dosa-dosa hamba-Nya tersebut.
Masyaa Allah..Betapa Maha pengasih penyayang Allah terhadap kita..Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan…
Janganlah bersangka buruk terhadap Allah ketika sakit sahabat, Bersyukurlah dan ucapkanlah, Alhamdulillah ke atas-Nya. Sesungguhnya setiap kesakitan itu adalah penghapus segala dosa..
Bagi sahabat yg lagi sakit..Saya ucapkan: Syafakillah/syafakallah syifaan ajilan, Syifaan la yughadiru ba’dahu saqoman..
Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya. Aamiin…!!

Ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang


Sahabat Surga ku bagaimana kabarnya..
Do’a kami hari ini
Bismillaahirrohmaanirrohiim…
Ya Allah, kami bersyukur kerana melanjutkan lagi usia kami hingga ke hari ini.

Ya Allah indahkan pagi hari ini dengan syukur, ceriakanlah hati kami dengan senyuman, semoga kami dapat jalani hari ini dengan keikhlasan dan semoga segala urusan kami berjalan dengan lancar.
Ya Allah jadikan pagi ini pembuka pintu rezeki dan kebarkahan, pintu kebaikan dan nikmat, pintu kesabaran dan kekuatan, pintu kesehatan dan keselamatan dan pintu syurga bagi kami.
Ya Allah ridhoilah dan rahmatilah kami, permudahkanlah urusan kami, lapangkanlah jiwa dan perasaan kami dan lindungilah semua insan yang kami sayangi.

Ya Allah kami cinta dan memerlukan Mu, bersihkanlah hati kami dengan kuasa-Mu. lindungilah rumah kami, keluarga kami dan orang2 yang kami sayang.

Ya Allah sehatkanlah badan kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami kepada kebaikan, jauhkanlah kami dari kejahatan dan tunaikanlah hajat kami, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa keatas setiap perkara.
Ya Allah jadikanlah kami berguna untuk masyarakat dengan ilmu yang Engkau kurniakan kepada kami dan tambahkan pengetahuan yang berguna ke pada kami.

Ya Allah peringatkan kami apa yang kami lupa.
Ya Allah sebagaimana Engkau telah cantikan rupa kami, maka cantikkanlah juga akhlak kami.
Ya Allah muliakanlah kami, bahagiakanlah kami, berkahilah setiap rezeki kami, berjayakanlah setiap kerjaya kami, kayakanlah kami dengan harta yang halal, kuatkanlah iman kami dan terimalah amal-amal kebajikan kami.

Ya Allah, jadikanlah kami ridho pada sesuatu yang mengecewakan hati kami. Kami percaya Ya Allah Engkau akan menggantikannya dengan sesuatu yang tidak disangka.
Ya Allah, doronglah kami untuk melakukan segala kebaikan sekecil apa pun kerana kami tidak tahu kebaikan mana yang akan membawa kami ke syurga.

Ya Allah terima kasih diatas segala nikmat dan kurniaanMu dipagi ini. Ya Allah jadikanlah setiap langkah kami agar selalu dalam kebaikan.

Ya Allah jadikanlah sisa umur kami penuh dengan keberkahan.
Ya Allah lindungilah kami dan keluarga kami dengan kasih sayangMu, sesungguhnya hidup dan mati kami adalah keranaMu.
Ya Allah kami memohon Ya الله, kurniakanlah kepada kedua ibu bapa kami tempat yang istimewa di syurgaMu Ya الله . َ

Ya Allah Ya Ghaffar ampunkanlah dosa-dosa kami, dosa kedua ibubapak kami, pasangan hidup kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami, guru-guru kami, sahabat-sahabat kami serta sekalian muslimin muslimat di mana saja mereka berada.


Aamiin …yaa robbal ‘aalamiin