Thursday 18 February 2016

Tenangkanlah Hati, Kisah Kita Takkan Selalu Sama


Kisah takkan selalu sama. Episode per episode kehidupan terus berubah. Berganti dari satu keadaan kepada keadaan yang lain. Berputar, berbolak-balik. Kadang maju, kadang mundur. Kadang di atas, kadang di bawah. Seperti inilah kehidupan. Namun, satu hal yang seharusnya menjadi pertahanan pada diri, yakni qalb yang selalu tenang dan tetap teguh dalam kebenaran.

Detik ini bahagia dengan apa yang diri miliki, detik berikutnya sedih karena kehilangannya. Waktu ini memperoleh pencapaian indah dalam kehidupan. Waktu kemudian, terjerembab dalam sebuah kendala, tidak jarang diri sebut sebagai sebuah kegagalan.

Maka, episode apapun yang tengah diri lalui pada masa ini, tenangkanlah qalb... “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Fath: 4)

Syaikh Abdurrahman As-Si’dy rahimahullah berkata, “Allah mengabarkan tentang karunia-Nya atas orang-orang yang beriman dengan diturunkan kepada hati mereka sakinah. Ia adalah ketenangan dan keteguhan dalam kondisi terhimpit cobaan dan kesulitan yang menggoyahkan hati, mengganggu pikiran dan melemahkan jiwa. Maka diantara nikmat Allah atas orang-orang yang beriman dalam situasi ini adalah, Allah meneguhkan dan menguatkan hati mereka, agar mereka senantiasa dapat menghadapi kondisi ini dengan jiwa yang tenang dan hati yang teguh, sehingga mereka tetap mampu menunaikan perintah Allah dalam kondisi sulit seperti ini pun. Maka bertambahlah keimanan mereka, semakin sempurnalah keteguhan mereka.” (Taisir al Karim: 791).

Ya... Ketenangan adalah karunia yang hanya Rabb berikan kepada insan-insan yang beriman. Lalu... apa yang tengah terjadi saat diri tak miliki ketenangan?

Mungkin... hati tengah lalai, dosa tengah merasuk melapisi hati sebagaimana seorang yang berbuat dosa tengah keluar dari keimanannya.

Saudara syurgaku...
Diri memohon diberi kekuatan dan Rabb berikan kesulitan agar diri kuat. Diri memohon kebijaksanaan dan Rabb berikan masalah untuk diselesaikan. Maka bijaksana datang berproses pada diri. Diri memohon kekayaan dan Rabb berikan bakat, waktu, kesehatan dan peluang. Diri memohon keberanian dan Rabb berikan hambatan untuk dilalui. Diri memohon rasa cinta dan Rabb menghadirkan insan-insan yang tengah lemah untuk dikuatkan. Diri memohon kelebihan dan Rabb berikan jalan untuk menemukannya.


Sejatinya... diri tidak menerima apapun yang diri pinta. Akan tetapi sejatinya diri telah menerima apa yang diri butuhkan. Maka tenangkanlah qalb wahai diri... Tiada cinta terlewat dari skenario yang Rabb tuliskan untuk diri. Semua akan terasa indah jika hati yang menerima adalah hati yang indah. "Maka nikmat Rabbmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS Ar Rahman: 77).

No comments:

Post a Comment