Wednesday 22 June 2016

Saya ingin bersedekah, Sekiranya Saya Bisa Kembali Hidup di Dunia


Ketika manusia telah menemui ajalnya atau umurnya di dunia, maka segalanya akan terputus dari semua apa yang dia miliki. Materi yang sangat banyak, keluarga yang sangat dicintainya, saudara dan teman-temannya yang baik kepadanya, bahkan tahta atau jabatannya yang diagung-agungkan. Semuanya tidak bisa ikut bersama menuju ke alam berikutnya yaitu alam barzah. Mereka semua hanya bisa mengantarkan si mayit sampai pada liang lahat di makamnya. Setelah penguburannya selesai, mereka pun akan meninggalkannya dalam kesendirian.

Di dalam Islam, Allah SWT maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Tidak akan membiarkan semua hamba-Nya yang telah menjalani kehidupan dengan ikhlas di dunia dan di akhirat nanti dalam kesendirian. Di anugerahkan kepada kita, ketika kita meninggal, maka kita akan di dampingi oleh 3 hal yang senantiasa mendampingi kita. Tiga perkara tersebut adalah sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh yang mendoakannya.

Allah berfirman dalam QS Al-Munafiqun 10, “Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah...".

Dalam quran tersebut, dijelaskan bahwa ada orang yang meninggal yang memohon untuk dihidupkan kembali ke dunia walaupun sedikit waktu, maka ia ingin mengerjakan sedekah jariyah. Di sisi lain, kenapa orang yang meninggal tersebut tidak meminta hal-hal yang lainnya, seperti ingin melakukan ibadah umroh, berhaji, ataupun mengerjakan sholat atau puasa dan zakat. Namun hanya ingin bersedekah saja yang dimintanya. Dijelaskan oleh para ulama, bahwa mengapa orang yang telah meninggal tersebut ingin bersedekah karena dia telah melihat betapa besarnya pahala dan kebaikannya daripada sedekah jariyah. Itulah sebabnya mengapa si mayit ingin sekali diberi kesempatan lagi walaupun sedikit waktu untuk hidup ke dunia lagi yang hanya ingin melakukan amal sedekah jariyah.

Kita sebagai seorang mukmin yang ingin mendapatkan bahagia di dunia dan di akhirat hendaklah selalu memperbanyak sedekah jariyah. Walaupun besar dan sedikit, walaupun dalam keadaan lapang dan sempit, walapaun dalam keadaan bahagian dan kesedihan. Semuanya diperuntukkan untuk mengharapkan keridhaan Allah SWT. Dengan memperbanyak sedekah jariyah, insyaallah kita selalu berada di dalam naungan sedekah yang telah kita lakukan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda, “Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskan perkara-perkara di antara manusia.” (HR. Ahmad)

Bersedekahlah untuk kita dan untuk atas nama orang-orang yang sudah meninggal diantara kita, keluarga kita, saudara-saudara kita. Karena sesungguhnya mereka semua yang telah meninggal sangat berharap sekali untuk kembali ke dunia agar bisa melakukan sedekah jariyah dan beramal sholeh. Kita sebagai orang yang menyayangi mereka maka wujudkanlah harapan-harapan mereka agar mereka selalu mendapatkan kebahagiaan di sana.

Amalan ini sesuai dengan hadis nabi Muhammad SAW, dikisahkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia dan tidak sempat menyampaikan wasiat padaku. Seandainya dia ingin menyampaikan wasiat, pasti dia akan mewasiatkan agar bersedekah untuknya. Apakah Ibuku akan mendapat pahala jika aku bersedekah untuknya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari & Muslim)

Kita sebagai makhluk yang dianugerahi ilmu, akan dan pikiran, mari kita ajarkanlah kepada anak-anak kita, keluarga kita, orang-orang yang kita cintai dan sayangi untuk gemar bersedekah kepada sesama yang membutuhkan dan kepada alam sekitarnya. Bersedekah adalah wujud nyata kepedulian kita kepada sesama yang membutuhkan dan juga bagi alam sekitarnya. Insyaallah dengan sedekah akan membuat mereka semua menjadi ikut berbahagia. 

Muslim yang gemar bersedekah jariyah, akan memuliakan dirinya sendiri, keluarga, dan alam sekitarnya. Itulah cerminan manusia seutuhnya yang selalu bersyukur terhadap segala yang dimilikinya. 
Wallahu a'lam bishowab.

No comments:

Post a Comment