Tuesday 19 July 2016

Daripada Menghabiskan Waktu Bermain Pokemon Lebih Baik Untuk Bertilawah


Akhir-akhir Juli 2016 ini, kehidupan sebagian manusia secara global terhipnotis dengan adanya fenomena games atau permainan baru berbasis smartphone atau android yaitu games Pokemon. Tidak sedikit orang-orang bersemangat tinggi memainkan permainan ini dan men-share-kannya ke publik. Ada pula yang meregang nyawa dan harta hanya untuk memenuhi nafsu memainkan permainan ini. Tidak sedikit juga yang bertaruh nyawa, harta, dan waktu yang dibuang dengan sia-sia hanya untuk memainkan permainan pokemon ini. Dan banyak pula yang membentuk komunitas-komunitas hobby daripada penggemar dan pengguna permainan ini.

Subhanaallah.. Begitu hebatnya tipuan-tipuan di dunia ini. Banyak orang yang lupa diri dan melupakan diri dan eksistensi diri. Banyak manusia sekarang yang mempunyai pikiran pendek. Mereka enggan sejenak merenungi diri dan bermuhasabah diri. Mereka enggan untuk belajar hidup sederhana, belajar berkekurangan, dan belajar bersedih. Manusia sekarang meninggalkan pembelajaran hidup kekurangan dan keprihatinan diri namun justru hanya mengejar kehidupan yang glamour dan berfoya-foya hanya untuk kesenangan yang sesaat. Banyak membuang harta, waktu, umur, dan kesempatan hanya untuk memuaskan kesenangan diri mereka sendiri yang hanya sebentar.

Kita adalah manusia yang sejatinya dibekali fitrah hati, akal dan pikiran. Marilah kita malu kepada Dzat yang telah menciptakan manusia. Marilah kita malu dan bersadar diri terhadap Dzat yang selalu Mengetahui dan Memperhatikan perilaku diri kita. Kita harus malu terhadap amanah yang telah diberikan kepada kita di dunia ini. Karena kita di anugerahi hidup bukan hanya hidup di dunia ini semata. Ada negeri akhirat yang sejatinya adalah negeri kita sesungguhnya.

Marilah kita belajar bersama untuk menjadi manusia yang bijaksana dan manusia yang tidak merugi. Belajar menggunakan sesuatu dengan bijaksana. Belajar memainkan sebuah games pokemon dengan pengendalian diri dan sekedarnya terhadap kewajiban dan hak-hak ibadah lainnya. Bukankah seperti itu jauh lebih indah dan menyenangkan.

Rasulallah bersabda: “Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga Allah menanyakan empat hal: 1) Umurnya, untuk apa selama hidupnya dihabiskan; 2) Waktu mudanya, digunakan untuk apa saja; 3) Hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya; dan 4) lmunya, apakah diamalkan atau tidak” ( HR. Tirmidzi, Hadist Hasan).

Hadist diatas memberikan kesempatan kepada kita untuk bagaimana menggunakan waktu kesempatan kita. Bagimana sisa umur kita yang semakin berkurang digunakan untuk apa saja. Gunakanlah hati, akan dan pikiran kita untuk menggunakan sisa umur kita terhadap kebaikan dan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi diri kita dan bagi sesama juga lingkungan.

Daripada kita menghabiskan waktu dan sisa umur bermain games pokemon yang sia-sia bagi kehidupan kita. Lebih baik memperbanyak tilawah Al-Quran di waktu dan sisa umur kita. Yang seperti itu jauh lebih baik untuk keindahan warna hidup kita di dunia dan di akhirat. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment