Wednesday 15 June 2016

Anak Yatim Piatu Bagaikan rumput di pinggir Jalan, Sayangi dan Peliharalah Mereka


Rumput di pinggir jalan, sendirian dalam kepanasan dan kedinginan, tak ada induk yang meneduhi dirinya. Menangis sendirian dalam terpaan angin dan polusi jalan. Kadang terinjak-injak kaki yang bersepatu mengkilat, kadang dicabut oleh tangan-tangan yang memakai gelang dan jam tangan yang mahal. Tak terurus dan terabaikan dalam kesedihan.

Yah.. itulah sedikit gambaran tentang seorang anak yatim piatu. Berpacu dalam kesedihan dan kesenduan dalam menatap masa depan. Masa depan yang mungkin suram bagi dirinya. Kesempatan yang juga mungkin hilang bagi dirinya. Yang juga ingin berjuang meraih keemasan dengan yang lainnya. Namun, tetap percaya pada perkasa Tuhan yang mampu menghapus semua kesempitan. Percayalah pada kekuatan Tuhan untuk urusan masa depanmu itu. Tetaplah tegar penuh senyuman menghadapi rumitnya kehidupan.

Allah SWT berfirman sebanyak 23 kali tentang kemiskinan dan yatim piatu, salah satunya pada surat Al-Baqarah 215: “Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkah-kan. Jawablah, ‘Apa saja harta yang kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan kebaikan apa saja yang kamu buat, maka sesungguh-nya Allah Maha Mengetahuinya.”

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah SWT, memberi nafkah anak yatim piatu adalah salah satu kewajiban bagi kita yang berkecukupan. Kewajiban dan tanggung jawab kita semua dan juga pemerintah dalam memberikan perhatian dan pembelaan agar mereka tetap hidup layak seperti kita, belajar dengan nyaman, dan juga bisa bergembira seperti anak-anak lainnya. Bukan justru merendahkan dan menghina mereka.

Baginda nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita semua, beliau sangat mencintai dan menyayangi kepada anak yatim piatu. Salah satu sabda beliau adalah “Aku dan pemeliharaan anak yatim, akan berada di syurga kelak”, sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan kedua jari tengah dan telunjuknya. (Hadis riwayat Bukhori). Betapa cintanya beliau kepada anak-anak yatim piatu.

Sebagai seorang muslim, marilah kita mulai membuka mata dan hati kita, yang telah diberikan kenikmatan kelapangan dan berkecukupan. Kita gerakkan hati, tangan, dan kaki kita untuk melangkah dan peduli mengambil tanggung jawab sebagai orang tua bagi mereka anak-anak yatim piatu yang sangat membutuhkan. Sisihkanlah selalu penghasilan untuk kita kumpulkan dan diberikan ke pondok-pondok pesantren yatim piatu. Kunjungan kita, santunan kita kepada mereka adalah harapan yang besar bagi mereka untuk bisa hidup layak seperti manusia lainnya dalam menyongsong masa depan yang gemilang.

Tidak ada balasan bagi orang menyantuni anak yatim piatu selain syurganya Allah SWT. Dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Memuliakan mereka akan memberikan kemuliaan hidupmu dan juga keluargamu. Waallahu a'lam bi showab.

No comments:

Post a Comment