Rumput
di pinggir jalan, sendirian dalam kepanasan dan kedinginan, tak ada induk yang
meneduhi dirinya. Menangis sendirian dalam terpaan angin dan polusi jalan.
Kadang terinjak-injak kaki yang bersepatu mengkilat, kadang dicabut oleh
tangan-tangan yang memakai gelang dan jam tangan yang mahal. Tak terurus dan terabaikan
dalam kesedihan.
Yah..
itulah sedikit gambaran tentang seorang anak yatim piatu. Berpacu dalam
kesedihan dan kesenduan dalam menatap masa depan. Masa depan yang mungkin suram
bagi dirinya. Kesempatan yang juga mungkin hilang bagi dirinya. Yang juga ingin
berjuang meraih keemasan dengan yang lainnya. Namun, tetap percaya pada perkasa
Tuhan yang mampu menghapus semua kesempitan. Percayalah pada kekuatan Tuhan untuk
urusan masa depanmu itu. Tetaplah tegar penuh senyuman menghadapi rumitnya
kehidupan.
Allah
SWT berfirman sebanyak 23 kali tentang kemiskinan dan yatim piatu, salah
satunya pada surat Al-Baqarah 215: “Mereka bertanya
kepadamu tentang apa yang mereka nafkah-kan. Jawablah, ‘Apa saja harta yang
kamu nafkahkan, hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.’ Dan
kebaikan apa saja yang kamu buat, maka sesungguh-nya Allah Maha Mengetahuinya.”
Sebagai
seorang yang beriman kepada Allah SWT, memberi nafkah anak yatim piatu adalah
salah satu kewajiban bagi kita yang berkecukupan. Kewajiban dan tanggung jawab kita
semua dan juga pemerintah dalam memberikan perhatian dan pembelaan agar mereka
tetap hidup layak seperti kita, belajar dengan nyaman, dan juga bisa bergembira
seperti anak-anak lainnya. Bukan justru merendahkan dan menghina mereka.
Baginda
nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan kita semua, beliau
sangat mencintai dan menyayangi kepada anak yatim piatu. Salah satu sabda beliau adalah
“Aku dan pemeliharaan anak
yatim, akan berada di syurga kelak”, sambil mengisyaratkan dan mensejajarkan
kedua jari tengah dan telunjuknya. (Hadis riwayat Bukhori). Betapa cintanya
beliau kepada anak-anak yatim piatu.
Sebagai seorang muslim,
marilah kita mulai membuka mata dan hati kita, yang telah diberikan kenikmatan kelapangan
dan berkecukupan. Kita gerakkan hati, tangan, dan kaki kita untuk melangkah dan
peduli mengambil tanggung jawab sebagai orang tua bagi mereka anak-anak yatim
piatu yang sangat membutuhkan. Sisihkanlah selalu penghasilan untuk kita
kumpulkan dan diberikan ke pondok-pondok pesantren yatim piatu. Kunjungan kita,
santunan kita kepada mereka adalah harapan yang besar bagi mereka untuk bisa
hidup layak seperti manusia lainnya dalam menyongsong masa depan yang gemilang.
Tidak ada balasan bagi orang
menyantuni anak yatim piatu selain syurganya Allah SWT. Dan kebahagiaan di
dunia dan di akhirat. Memuliakan mereka akan memberikan kemuliaan hidupmu dan
juga keluargamu. Waallahu a'lam bi showab.
Artikel keren lainnya:
Belum ada komentar untuk "Anak Yatim Piatu Bagaikan rumput di pinggir Jalan, Sayangi dan Peliharalah Mereka"
Post a Comment