Belajar atau mengkaji ilmu dan pengetahuan
tidak harus dilakukan di ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, ruang
seminar, atau sekolahan. Di sebuah warung atau kedai kopi pun dapat dilakukan
diskusi dan pembelajaran dalam membedah beberapa buku-buku dan kajian-kajian
ilmu dan buadaya. Kajian dapat dilakukan sembari minum kopi dan susu rempah
yang hangat dengan ditemani cemilan-cemilan jajanan yang nikmat dan lezat.
Hidangan pisang goreng dan ubi rebus begitu pula nasi goreng spesial ataupun
mie goreng sesuai dengan keinginan kita.
Di sebuah kedai atau warung yang kecil,
berkumpul bersama dengan anak-anak muda yang juga mempunyai kegemaran ngopi
bersama sembari berdiskusi dan mengasah kreatifitas dalam belajar mendengar dan
menulis kreatif. Dengan diskusi yang panjang dan lebar penuh dengan canda dan
tawa, seolah menghilangkan beban-beban kehidupan dalam keakraban bersama. Malam
pun tak terasa membawa kita dalam kelarutan malam yang semakin dingin dan
menusuk tulang mengiringi keashikan diskusi tentang fenomena sosial budaya dan
humanistik yang terjadi di sekitar kita.
Semoga
aktivitas keilmuan seperti ini yang dilakukan di malam bulan puasa sembari
menunggu waktu sahur dapat dihitung oleh Allah sebagai ibadah berdzikir yang lebih
dari seribu dzikir karena seribu kata telah terungkap menambah silaturahmi dan
rasa syukur pada Allah.
Artikel keren lainnya:
Belum ada komentar untuk "Kajian Ilmu Tidak Harus di Ruang Kuliah atau sekolah"
Post a Comment