Sebotol minuman yang berisi dengan air putih
hanya dihargai sekitar 3 ribuan. Namun berbeda jika botol tersebut, isinya
dibuang dan diganti dengan madu tentunya harganya mungkin sekitar 20 ribuan.
Begitu juga apabila isinya diganti lagi dengan sirup, tentu harganya juga
berbeda pula. Walaupun dengan ukuran botol yang sama dan model yang sama,
dengan isi yang berbeda-beda, harganya berbeda pula di hadapan pembelinya.
Pembeli lebih memprioritaskan isinya daripada wadah botolnya.
Analogi di atas memberikan pengetahuan kepada
kita, bahwa kita sebagai manusia yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk
ciptaan-Nya, mempunyai wadah dengan bentuk dan model yang sama. Namun satu
dengan yang lainnya akan memberikan harga yang berbeda-beda di hadapan Tuhan.
Selayaknya analogi botol di atas, Tuhan pun akan menghargai kita dari isinya
bukan hanya dari bentuk fisik dan modelnya. Itulah sebuah kebijaksanaan Tuhan
yang Maha Adil.
Seseorang yang memiliki ilmu dan akhlak yang
baik tentunya akan mempunyai kualitas harga yang tinggi dibanding seseorang
yang sedikit ilmunya dan mempunyai akhlak yang kurang baik. Demikian juga
seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat akan berbeda kualitas
harganya daripada seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang lemah di
hadapan Allah SWT.
Dalam surat Al-Hujurat:49, Allah SWT
berfirman: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal”.
Ayat
di atas dijelaskan bahwa orang yang paling mulia diantara manusia lainnya baik
laki-laki maupun perempuan adalah orang yang paling bertaqwa. Bertaqwa artinya
manusia yang beriman kepada Allah SWT serta menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi dari segala larangan-Nya. Orang yang beriman dan bertaqwa selalu
mencerminkan akhlak dan kebajikan yang mulia bagi sesama dan alam sekitarnya. Akhlak
yang selalu mengikuti dan meneladani akhlak yang mulia dari Rasulallah SAW di
segala bidang di kehidupan sehari-hari dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.
”Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu
ketimur dan kebarat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang-orang yang
beriman kepada Allâh, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan nabi-nabi,
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang dalam perjalnan (musafir), peminta-minta dan utuk
memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat,
orang-orang yang menepati janji ketika berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kemelaratan, penderitaan dan masa perang. Maka mereka itulah orang-orang
yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang benar-benar bertaqwa”(QS
al-Baqarah [2]: 177).
Itulah yang membedakan nilai seseorang dengan manusia lainnya di
hadapan Tuhan semesta alam. Bukan dinilai dari postur tubuh dan model pakaian
serta materi yang dipunyainya. Semoga bermanfaat.
Artikel keren lainnya:
Bagian orientasi nya gak ada
ReplyDelete