Saya sering menerima pertanyaan seperti ini setiap ngobrol dengan mahasiswa, baik dikampus atau di acara seminar tentang beasiswa. Sebenarnya tidak urgen isi pertanyaannya, tetapi yang lebih penting apa motif di balik pertanyaan ini ? Saya menduga si mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan nilai TOEFL, atau tidak memiliki uang untuk membayar fee nya yang mahal secara subjektif atau paling eksrim adalah malas untuk mengambil test ini. Dugaan saya berlanjut bahwa kemalasan adalah sumber utama, karena beberapa kali saya bertanya “kenapa ?”, si mahasiswa cuman senyam-senyum memberikan expresi yang menandakan pola itu. Mereka befikir untuk mendapatkan beasiswa luar negeri, tanpa nilai TOEFL/TOEIC, tetapi mungkinkah?
TOEFL sebuah angka yang menunjukan kemampuan bahasa inggris kita. Lantas, saya menjawab di sebuah acara seminar “Tanpa bahasa inggris ibarat ikan tanpa air”. Bagaimana bisa hidup disuatu lingkungan academic tanpa komunikasi ? Untuk beasiswa yang bersumber dari bukan negara native memang bisa, sebagai contoh, bahasa Mandarin, atau Jepang. Tetapi, kemampuan bahasa inggris mutlak diperlukan ketika bersentuhan dengan referensi dan menulis academic paper baik untuk international conference ataupun journal.
Belajar di negara lain membutuhkan usaha yang besar. Kita tidak datang kesana untuk traveling, bersenang-senang, bermain-main dsb. Itu hanyalah bagian kecil yang kadang expose nya berlebihan :). Di balik itu adalah perjuangan secara subjektif. So, kalau perjuangan mendapatkan nilai TOEFL masih merasa malas, lebih baik singkirkan keinginan untuk belajar di luar negeri.
Oleh: N Agung Pambudi
Artikel keren lainnya:
Belum ada komentar untuk "Diterima Beasiswa Luar Negeri tanpa TOEFL, Bisakah?"
Post a Comment