Akhir-akhir
Juli 2016 ini, kehidupan sebagian manusia secara global terhipnotis dengan adanya
fenomena games atau permainan baru berbasis smartphone atau android yaitu games
Pokemon. Tidak sedikit orang-orang bersemangat tinggi memainkan permainan ini
dan men-share-kannya ke publik. Ada
pula yang meregang nyawa dan harta hanya untuk memenuhi nafsu memainkan
permainan ini. Tidak sedikit juga yang bertaruh nyawa, harta, dan waktu yang
dibuang dengan sia-sia hanya untuk memainkan permainan pokemon ini. Dan banyak
pula yang membentuk komunitas-komunitas hobby daripada penggemar dan pengguna permainan
ini.
Subhanaallah..
Begitu hebatnya tipuan-tipuan di dunia ini. Banyak orang yang lupa diri dan
melupakan diri dan eksistensi diri. Banyak manusia sekarang yang mempunyai
pikiran pendek. Mereka enggan sejenak merenungi diri dan bermuhasabah diri.
Mereka enggan untuk belajar hidup sederhana, belajar berkekurangan, dan belajar
bersedih. Manusia sekarang meninggalkan pembelajaran hidup kekurangan dan
keprihatinan diri namun justru hanya mengejar kehidupan yang glamour dan berfoya-foya
hanya untuk kesenangan yang sesaat. Banyak membuang harta, waktu, umur, dan
kesempatan hanya untuk memuaskan kesenangan diri mereka sendiri yang hanya sebentar.
Kita
adalah manusia yang sejatinya dibekali fitrah hati, akal dan pikiran. Marilah
kita malu kepada Dzat yang telah menciptakan manusia. Marilah kita malu dan
bersadar diri terhadap Dzat yang selalu Mengetahui dan Memperhatikan perilaku
diri kita. Kita harus malu terhadap amanah yang telah diberikan kepada kita di
dunia ini. Karena kita di anugerahi hidup bukan hanya hidup di dunia ini
semata. Ada negeri akhirat yang sejatinya adalah negeri kita sesungguhnya.
Marilah kita belajar bersama untuk
menjadi manusia yang bijaksana dan manusia yang tidak merugi. Belajar
menggunakan sesuatu dengan bijaksana. Belajar memainkan sebuah games pokemon
dengan pengendalian diri dan sekedarnya terhadap kewajiban dan hak-hak ibadah
lainnya. Bukankah seperti itu jauh lebih indah dan menyenangkan.
Rasulallah bersabda: “Tidak tergelincir dua kaki seorang hamba pada hari kiamat sehingga
Allah menanyakan empat hal: 1) Umurnya,
untuk apa selama hidupnya dihabiskan; 2) Waktu mudanya, digunakan untuk apa
saja; 3) Hartanya, darimana dia mendapatkan dan untuk apa saja dihabiskannya;
dan 4) lmunya, apakah diamalkan atau tidak” ( HR. Tirmidzi, Hadist
Hasan).
Hadist
diatas memberikan kesempatan kepada kita untuk bagaimana menggunakan waktu
kesempatan kita. Bagimana sisa umur kita yang semakin berkurang digunakan untuk
apa saja. Gunakanlah hati, akan dan pikiran kita untuk menggunakan sisa umur
kita terhadap kebaikan dan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi diri kita dan
bagi sesama juga lingkungan.
Daripada
kita menghabiskan waktu dan sisa umur bermain games pokemon yang sia-sia bagi
kehidupan kita. Lebih baik memperbanyak tilawah Al-Quran di waktu dan sisa umur
kita. Yang seperti itu jauh lebih baik untuk keindahan warna hidup kita di dunia
dan di akhirat. Semoga bermanfaat.
Artikel keren lainnya:
Belum ada komentar untuk "Daripada Menghabiskan Waktu Bermain Pokemon Lebih Baik Untuk Bertilawah"
Post a Comment