Melihat
berita dan tayangan televisi tentang musibah banjir dan longsor yang terjadi di
beberapa daerah di Jawa Tengah, minggu, 19 Juni 2016. Begitu memprihatinkan dan
menyedihkan melihat mereka menjadi korban bencana banjir dan tanah longsor. Di
kabupaten Kendal dan Kabupaten Purworejo. Menggoreskan kesedihan hati yang
berkepanjangan dalam kehidupan di masyarakat dan negara kita. Itupun hanya
salah satu saja dari sekian banyaknya bencana alam yang telah terjadi di negara
tercinta Indonesia ini.
Kita
adalah makhluk manusia yang memiliki banyak kekurangan. Tak ada daya yang patut
kita bangga-banggakan di hadapan-Nya. Ketika kita diberikan ujian dan musibah
dari yang maha Kuasa, barulah kita menyadari apa perbuatan dan kesalahan-kesalahan
yang telah kita lakukan dari dulu sampai sekarang. Apakah kesadaran dan
keinsyafan kita haruskah menunggu Tuhan yang mencubitnya, bukankah kita telah
diberikan akan dan pikiran untuk memikirkan semua kenikmatan dan anugerah-Nya?
Allah
berfirman dalam surat Ar-Ruum:41 “Telah
nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan
(maksiat) manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke
jalan yang benar)”.
Dalam surat tersebut telah jelas bahwa segala musibah dan bencana adalah akibat
dari ulah tangan manusia sendiri yang tidak bertanggungjawab. Telah banyak
sekali yang tidak bisa kita hitung satu persatu kerusakan-kerusakan alam, akhlak,
budaya, norma, yang justru dilakukan oleh manusia sendiri. Begitu banyak
kekerasan dan kekejian terhadap alam ini yang dilakukan oleh manusia yang hanya
untuk kepentingan sesaat dan nafsu belaka.
Ketika nasi sudah menjadi bubur, itulah
perumpamaan ketika kita sudah terlanjur terhadap kerusakan-kerusakan yang telah
kita lakukan. Dan hanya meninggalkan penyesalan selama-lamanya. Janganlah
menunggu kemarahan alam yang lebih besar lagi. Marilah kita segera bersujud,
memperbaiki jiwa dan akhlak kita, memperbaiki diri kita untuk menjadi yang
lebih baik. Marilah kita jaga alam kita, tempat kita hidup di bumi ini. Kita
lawan oknum-oknum perusak alam kita. Orang-orang yang tidak berdosalah yang
akan ikut menjadi korban dari kerusakan-kerusakan alam yang dilakukan oleh
oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Save my earth.
“Dan apa saja
musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan (dosa)mu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS
asy-Syuura:30).
Bersyukurlah kita yang masih diberikan waktu.
Masih diberikan kenikmatan dan kesempatan hidup didunia ini. Kita perbaiki diri
akhlak dan tingkah laku kita yang penuh dengan kesombongan dan keiridengkian. Umur
yang masih tersisa gunakan selalu untuk berdoa dan beribadah kepada Tuhan untuk
mengumpulkan bekal menuju perjalanan yang abadi. Semoga kita selalu diberikan
bimbingan dan dijauhkan dari segala musibah dan bencana.
Artikel keren lainnya:
Belum ada komentar untuk "Mumpung Masih Ada Kesempatan Buat Kita Mengumpulkan Bekal Perjalanan Abadi"
Post a Comment